Tidak Bisa Menulis Itu Tanda Cerdas

Tidak Bisa Menulis Itu Tanda Cerdas


Ya! Tidak diragukan lagi, bahwa yang
tidak bisa menulis itu adalah tanda
orang cerdas. Benar-benar cerdas.
Ilmunya diakui, bahkan sepanjang
jaman.
Menerima ilmu, kemudian
menuliskannya itu biasa.

"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya."
Imam Syafi'i

Menerima ilmu, kemudian tidak
menuliskannya, itu baru luar biasa.
Begini ceritanya.
Rasulullah saw, dan para sahabat
adalah hamba-hamba Allah yang
hebat dan mulia. Dan tentunya,
kehebatan dan kecerdasan para
sahabat tidak sama semua.
Umumnya para sahabat Rasulullah
saw, adalah penghafal Al-Qur'an.
Mendengarkan wahyu-wahyu Allah
yang disampaikan kembali oleh Nabi
kepada para sahabat, merupakan
kebahagiaan yang sangat luar biasa.
Sebagian sahabat yang
mendengarkan, menuliskan kembali
wahyu-wahyu itu agar bisa dilihat
kembali ketika lupa. Menulis pada
kulit-kulit kayu dan hewan yang
kering, tulang, bebatuan, dedaunan
dan sebagainya adalah media yang
tepat. Berbeda dengan sebagian
sahabat yang lebih kuat hafalannya,
wahyu-wahyu yang diterima sudah
lengket dengan utuh dalam
memorinya tanpa harus dituliskan
kembali. Bahkan para sahabat yang
memilih untuk menuliskan, malu jika
yang lain mengetahuinya. Hebatnya
para sahabat karena sangat kuat
secara spiritual. Bersih hatinya. Maka
tidak heran, Ilmu-Nya gampang saja
masuk.

Oleh Yayatul Akmal Ibn Abdullah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top